- Poundsterling menghadapi tekanan yang signifikan karena BoE tampaknya enggan menaikkan suku bunga lebih lanjut.
- BoE Swati Dhingra mengatakan kebijakan suku bunga saat ini cukup membebani
- Sektor jasa Inggris tuurn setelah enam bulan ekspansi karena melemahnya belanja konsumen.
Seputar Forex Hari Ini – Poundsterling melemah secara signifikan di tengah meningkatnya penghindaran risiko dan pernyataan dovish dari Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey dan pembuat kebijakan Swati Dhingra mengenai keputusan kebijakan moneter bulan September.
Pasangan GBP/USD diperkirakan akan tetap dalam tekanan karena perbedaan kebijakan antara BoE dan Federal Reserve (Fed) kemungkinan akan berlanjut jika bank sentral Inggris memutuskan untuk menghentikan sementara pengetatan kebijakan.
Swati Dhingra mengatakan pada hari Rabu bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut akan membuat prospek ekonomi rentan. Memudarnya momentum belanja konsumen dan memburuknya lingkungan permintaan mulai berdampak pada sektor jasa, menurut data survei terbaru.
PMI jasa Inggris, yang mengukur aktivitas bisnis di sektor ini, menunjukkan kontraksi pada bulan Agustus untuk pertama kalinya sejak Januari.
Poundsterling bergerak di bawah support psikologis 1,2500 karena Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey meragukan pengetatan kebijakan lebih lanjut.
BoE Bailey mengatakan bahwa bank sentral semakin dekat untuk mengakhiri siklus kenaikan suku bunga tetapi kemungkinan besar tidak akan menurunkan suku bunga untuk memastikan menekan inflasi dari perekonomian.
Mengenai prospek inflasi, Bailey mengatakan banyak indikator yang bergerak ke arah yang benar, menandakan penurunan inflasi akan terus berlanjut.
Perekonomian Inggris memiliki tingkat inflasi tertinggi di antara negara-negara G7. Komentar mengenai kebijakan suku bunga yang stabil dapat meningkatkan ekspektasi inflasi konsumen.
Sumber : Berita Forex