- Harga minyak turun menyusul penurunan sesi sebelumnya
- Serangkaian data ekonomi dari zona euro dan Inggris memberikan gambaran bearish yang dapat membebani permintaan minyak
- Penguatan US dollar ikut menekan pergerakan harga minyak mentah
Seputar Forex Hari Ini – Harga minyak turun menyusul penurunan sesi sebelumnya, sementara banyaknya data ekonomi dari Jerman, zona euro yang lebih luas dan Inggris memberikan gambaran bearish yang dapat membebani permintaan minyak.
Bergerak antara wilayah positif dan negatif dalam sesi ini, minyak mentah berjangka Brent turun 47 sen, atau 0,5%, menjadi $89,38 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 47 sen, atau 0,6%, pada $85,02 per barel.
Aktivitas bisnis zona Euro secara mengejutkan berubah menjadi lebih buruk pada bulan ini, data menunjukkan pada hari Selasa, menunjukkan bahwa blok tersebut mungkin tergelincir ke dalam resesi.
Data Jerman menunjukkan bahwa resesi di negara tersebut sedang berlangsung, sementara sektor bisnis di Inggris kembali melaporkan penurunan aktivitas bulan ini, menggarisbawahi risiko resesi menjelang keputusan suku bunga Bank of England minggu depan.
Sebaliknya di Amerika Serikat, output bisnis meningkat pada bulan Oktober karena sektor manufaktur keluar dari kontraksi selama lima bulan.
Sementara itu, Badan Energi Internasional memperkirakan permintaan bahan bakar fosil akan mencapai puncaknya pada tahun 2030 berdasarkan kebijakan pemerintah saat ini.
Kedua harga minyak acuan tersebut turun lebih dari 2% pada hari Senin karena upaya diplomatik di Timur Tengah, wilayah pemasok minyak terbesar di dunia, semakin intensif untuk membendung konflik antara Israel dan Hamas.
Di AS, stok minyak mentah diperkirakan meningkat minggu lalu, menurut jajak pendapat awal Reuters pada hari Senin.
Sumber : Berita Forex