Apa saja trik pending order forex? Meskipun banyak alternatif pada trading platform, PO (pending order) punya manfaat yang besar sehingga tak boleh diremehkan begitu saja. Ini adalah fitur yang menjadikan para trader lebih mudah saat mereka ingin men-setting open position-nya sebaik mungkin.
Jika pada umumnya posisi langsung dieksekusi pasca kamu tekan tombol Sell atau Buy, namun berbeda saat kamu mengaplikasikan PO ini. Pembahasan secara lebih lengkap, termasuk trik melakukannya bisa kamu dapatkan lewat artikel ini.
Seputar Pending Order
Pending order jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia artinya pesanan yang ditunda. Mengapa dinamakan istilah PO? Alasannya yaitu posisi hanya dapat dieksekusi di waktu harga berhasil menembus level yang sebelumnya telah ditargetkan.
Kemudahan seperti ini dapat menghadirkan ruang secara lebih banyak saat ingin menempakan trading position pada level lebih strategis. Asumsikan, EUR/USD pada 1.22418 serta dominan bearish. Ini membuatmu bingung di waktu ingin open Sell.
Alasannya untuk mengonfirmasi open berdasarkan new trading system baru muncul pasca harga di support level 1.22410. Open Sell pada 1.22418 menghadirkan risiko dikarenakan belum konfirmasi. Di sisi lain, kamu perlu cepat-cepat menutup agar bisa lanjut ke aktivitas lainnya.
Begini Trik Pending Order Forex yang Sukses
Agar mampu mengurangi risiko mengalami kegagalan di waktu melakukan perdagangan FX, keempat kunci ini penting dipelajari dan dipahami.
- Memahami Jenis Order Pending
Sebelum kamu memutuskan pending order, perlu dipahami bahwa di sini kamu harus menentukan level yang kemudian kamu jadikan sebagai target eksekusi. Adapun target tersebut dapat kamu letakkan di bawah atau atas harga yang berlaku, ini menyesuaikan jenis pending order yang dipilihmu.
Setidaknya keempat tipe ini sudah sering dipakai pada perdagangan valas. Untuk lebih membuatmu paham terhadap keempat jenis tersebut, berikut pembahasannya.
- Stop Order
Prinsip penerapan order tersebut adalah menargetkan Open Buy lebih tinggi dari price sekarang. Bisa juga Open Sell yang posisinya lebih rendah dari harga saat ini.
- Limit Order
Berbeda dari Stop Order, untuk Limit Order ini kamu andalkan dalam menargetkan Open Buy lebih tinggi dari price sekarang. Bisa juga Open Sell yang posisinya lebih tinggi dari harga saat ini.
Terdapat kesalahan yang menyebabkanmu gagal saat pasang pending order. Kesalahan tersebut adalah posisi atau peletakan harga yang tak sesuai jenis order-nya. Misalnya, di waktu EUR/USD harganya 1.22418 kemudian kamu memutuskan untuk Sell Stop, kamu malah mengisi kolom price pada level 1.22420.
Jelas-jelas itu lebih tinggi dibandingkan harga sekarang. Dikarenakan Sell Stop tersebut fungsinya memudahkan trader saat memasang target Open Sell di bawah price saat ini. pencantuman 1.22420 sudah jelas tidak sesuai manfaatnya. Untuk itu, saat kamu gagal menerapkan pending order ini, maka yang mesti kamu pastikan yaitu balance terkait level harga beserta jenis order-nya.
- Gunakan PO Sebagai Dukungan Strategimu
Trik pending order forex berikutnya adalah menjadikan PO ini sebagai dukungan atas strategi yang kamu aplikasikan. Mungkin kamu belum menyadari jika banyaknya jenis PO ternyata mampu membuat strategimu berjalan semakin sempurna.
Di waktu kamu pasang PO Buy Stop dengan patokan target open position lebih tinggi dari harga sekarang, kamu berasumsi jika price forex melesat naik pasca berhasil menembus level price lebih tinggi dibandingkan harga sekarang. Sekilas prinsip ini sejalan dengan pengaplikasian breakout strategy.
Breakout tersebut memang baru akan melakukan eksekusi terhadap sinyal Buy pasca harga dapat mematahkan key resistance. Itulah yang menjadikan level target untuk Buy Stop umumnya harus menyesuaikan resistance yang berpeluang ditembus kenaikan harga.
Di sisi lain pada Sell Stop, untuk target entry position biasanya harus menyesuaikan support level. jika ditembus nanti mampu mengonfirmasi penurunan harga secara lebih lanjut.
Kemudian memanfaatkan Buy Limit menandakan kamu perlu berharap bahwa harga berbalik menguat pasca sebelumnya di posisi rendah dibandingkan harga saat itu. Harapan akan reverse price sejalan dengan penerapan strategi pembalikan harga.
Untuk target harga pada PO Buy Limit dapat kamu isi menggunakan key support yang menurutmu mampu menahan penurunan harga. Sebaliknya berlaku pada Sell Limit di mana kamu perlu memasang target open trader berdasarkan resistance yang nantinya berpeluang membuat bullish price pergerakannya terbatas.
Adapun yang menjadi kunci sukses penerapan strategi trading yaitu memahami strategi yang sesuai berdasarkan trading style yang kamu gunakan. Kemudian kamu harus menggunakannya semaksimal mungkin. Selalu dipahami jika Stop order merupakan pendukung dari breakout strategy. Lalu Limit Order sendiri adalah pendukung reversal strategy.
- Mengecek Limit Stop Level
Trik pending order forex yang ketiga adalah selalu mengecek pembatasan Stop Level. SL ini merupakan jarak minimum yang dipakai untuk melihat selisih harga sekarang terhadap target Stop Loss, Pending Order, atau Take Profit. Umumnya, broker-lah yang menentukan SL ini dan masing-masing pasangan mata uang punya SL yang tidak sama.
Makin besar range movement price pasangan mata uang, bisa jadi penetapan standar SL semakin tinggi. Maka dari itu, SL untuk pair cross umumnya lebih tinggi dari pair mayor yang kerap digunakan para trader untuk melakukan perdagangan FX.
Asumsikan kamu ingin pasang PO Buy Limit GBP/USD yang sekarang angkanya 1.394000. dikarenakan SL pair tersebut yaitu 17 poin, kamu tak dapat membuat target level Buy Stop pada harga lebih rendah dibandingkan 1.39417. Di waktu kamu salah memasukkan price target dan menyalahi Limit Stop Level, menyebabkan pemasangan PO dinyatakan tidak valid alias invalid.
- Mengatur Kadaluwarsa Demi Terhindar dari Risiko Volatilitas
Trik pending order forex selanjutnya yaitu memaksimalkan expiry. Ini adalah fitur yang sebenarnya tak wajib kamu aplikasikan. Akan tetapi, jika kamu tetap menggunakannya maka kamu akan memperoleh banyak manfaat, khususnya saat ingin mengamankan PO yang masih belum dieksekusi dari risk of volatility price.
Misalnya kamu intraday trader yang berkeinginan membuka PO pada sesi Asia. Kemudian kamu memutuskan mengakhirinya sebelum kemunculan overlap antara sesi AS dan Eropa. Di waktu kamu belum sempat mengecek trading position ketika penutupan sudah tiba, PO memungkinkan munculnya gejolak volatilitas pada sesi overlap.
Dikarenakan situasinya sudah seperti ini dan tidak sesuai prediksi, hasilnya pun tak dapat dipertanggungjawabkan. Tidak peduli apakah berakhir untung atau loss. Aktivitas trading yang tidak sesuai rencana bukan sebuah langkah yang tepat untuk mengantarkanmu disebut trader profitable.Agar mampu mengantisipasi kondisi tersebut, kamu perlu memanfaatkan fitur expiry ini di waktu menempatkan PO. Posisinya di bawah kolom harga serta kamu dapat menyesuaikannya sampai ke setting jam maupun menitnya.