- Harga minyak stabil setelah jatuh ke level terendah dalam tiga minggu sesi sebelumnya
- Penguatan US dollar dan prospek makroekonomi global yang semakin suram, mempengaruhi pergerakan harga minyak mentah
- Suku bunga yang lebih tinggi dan dolar yang lebih kuat dapat mengurangi permintaan minyak.
Seputar Forex Hari Ini – Harga minyak sedikit berubah, setelah jatuh ke level terendah tiga minggu di sesi sebelumnya, di tengah penguatan dolar AS, prospek makroekonomi global yang semakin suram, dan sinyal pasokan yang beragam.
Brent berjangka naik 6 sen menjadi $90,77 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS, naik 34 sen menjadi $89,16 per barel. Di awal sesi, harga turun lebih dari 1%.
US Dolar naik ke level tertinggi dalam 10 bulan terhadap sejumlah mata uang utama lainnya setelah pemerintah AS menghindari penutupan sebagian dan data ekonomi memicu ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, atau bahkan menaikkannya lagi.
Suku bunga yang lebih tinggi dan dolar yang lebih kuat sehingga dapat mengurangi permintaan minyak.
Pembicaraan untuk memulai kembali ekspor minyak Irak melalui pipa minyak mentah yang melintasi Turki masih berlangsung, kata seorang pejabat perminyakan Irak kepada Reuters pada hari Selasa, satu hari setelah Turki mengatakan operasi akan dimulai lagi minggu ini setelah penghentian hampir enam bulan.
Irak produsen terbesar kedua OPEC mengatakan akan memberikan 30 proyek minyak dan gas baru dalam putaran lisensi kelima + dan keenam.
OPEC+, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, diperkirakan akan mempertahankan kebijakan produksinya tidak berubah ketika bertemu pada hari Rabu, sehingga menjaga pasokan tetap terbatas.
Mungkin ada unsur aksi ambil untung menjelang pertemuan OPEC+ setelah reli yang kuat sejak pertengahan Agustus, atau mungkin kekhawatiran ekonomi sedang membebani, kata analis OANDA Craig Erlam.
Sumber : Berita Forex