- Harga minyak sempat tertekan setelah Amerika Serikat melonggarkan sanksi terhadap Venezuela
- Namun kekhawatiran aksi militer Israel di Gaza dapat meningkat menjadi konflik regional membatasi penurunan harga minyak
- Jepang, pembeli minyak mentah terbesar keempat di dunia, mendesak produsen minyak untuk menstabilkan minyak global.
Seputar Forex Hari Ini – Harga minyak sempat turun sekitar 2% karena Amerika Serikat meringankan sanksi terhadap Venezuela untuk memungkinkan lebih banyak pasokan minyak global, namun kekhawatiran bahwa kampanye militer Israel di Gaza dapat meningkat menjadi konflik regional membatasi penurunan.
Brent berjangka untuk bulan Desember turun $1,80, atau 1,97%, menjadi $89,70 per barel. Kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk bulan November, yang berakhir pada hari Jumat, berada pada $86,77 per barel, turun $1,55, atau 1,8%.
Kontrak WTI bulan Desember yang lebih aktif turun 1,6%, atau $1,38, menjadi $85,89 per barel.
Amerika Serikat mengeluarkan izin enam bulan yang mengesahkan transaksi di sektor energi Venezuela, yang merupakan anggota OPEC, setelah kesepakatan dicapai antara pemerintah Venezuela dan oposisi politik di sana untuk memastikan pemilu 2024 yang adil.
Kesepakatan itu diperkirakan tidak akan meningkatkan produksi minyak Venezuela dengan cepat, namun dapat meningkatkan keuntungan dengan mengembalikan beberapa perusahaan asing ke ladang minyaknya dan menyediakan minyak mentahnya ke lebih banyak pelanggan yang membayar secara tunai, kata para ahli.
Harga minyak naik sekitar 2% pada sesi sebelumnya di tengah kekhawatiran mengenai gangguan terhadap pasokan global setelah Iran menyerukan embargo minyak terhadap Israel sehubungan dengan konflik di Gaza.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tidak berencana untuk mengambil tindakan segera terhadap seruan anggota OPEC Iran, kata sumber kepada Reuters, sehingga mengurangi kekhawatiran atas potensi gangguan.
Jepang, pembeli minyak mentah terbesar keempat di dunia, pada hari Kamis mendesak Arab Saudi dan negara-negara penghasil minyak lainnya untuk meningkatkan pasokan guna menstabilkan pasar minyak global, karena kenaikan harga bahan bakar di tengah konflik dapat berdampak pada perekonomian global.
Sumber : Berita Forex