- US Dolar terkoreksi, namun tetap berada di jalur untuk kenaikan minggu kedelapan berturut-turut
- Ketahanan ekonomi AS membuat kenaikan suku bunga Federal Reserve dipertanyakan.
- Namun kenaikan harga komoditas minyak, gas dan pangan meningkatkan kekhawatiran bahwa The Fed harus menaikkan suku bunganya sekali lagi.
Seputar Forex Hari Ini – Indeks Dolar AS telah naik selama delapan minggu berturut-turut, mencapai penutupan tertinggi sejak Februari di atas 105,00. Data perekonomian AS, serta perbedaan prospek dibandingkan Eropa dan Zona Euro, terus mendukung penguatan US Dolar.
Minggu ini, pada hari Rabu, Indeks Harga Konsumen (CPI) AS akan dirilis. Data inflasi lainnya, termasuk Indeks Harga Produsen (PPI) akan dirilis pada hari Kamis. Selain itu, Penjualan Ritel dan Klaim Pengangguran juga akan dilaporkan.
Angka-angka ini akan mewakili tantangan penting bagi penguatan Dolar. Bukti perlambatan aktivitas ekonomi dan rendahnya inflasi dapat menyulitkan Dolar untuk melanjutkan tren positifnya. Sebaliknya, peningkatan inflasi akan mendorong kenaikan lebih lanjut.
Pada hari Sabtu, Tiongkok akan merilis data inflasi, yang akan diawasi dengan ketat oleh pasar. Perlambatan ekonomi yang sedang berlangsung di Tiongkok terus menjadi faktor negatif terhadap sentimen risiko. Selain itu, pertemuan G20 dimulai pada akhir pekan.
EUR/USD kembali membukukan penurunan selama seminggu dan ditutup di dekat area 1,0700, level terendah dalam beberapa bulan. Selain Dolar yang kuat, Euro dipengaruhi oleh berkurangnya ekspektasi terhadap Bank Sentral Eropa (ECB) dan kebijakan moneternya. ECB akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter pada hari Kamis, dan tidak jelas apakah bank sentral akan menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Setelah rebound, GBP/USD melanjutkan pergerakan turunnya dan turun di bawah 1,2500, mencapai level terendah sejak Juni. Pound menghapus kenaikan mingguan sebelumnya menyusul komentar dovish dari pejabat Bank of England (BoE). Inggris akan melaporkan data ketenagakerjaan pada hari Selasa dan data PDB pada hari Rabu.
Sumber : Berita Forex