Kebanyakan day trader memanfaatkan teknical analysis dalam mengecek peluang trading. Akan tetapi, mereka juga sering bingung harus menggunakan indikator apa yang sekiranya mampu mendatangkan keuntungan maksimal.
Pastinya dalam trading banyak indikator tersebut. Masalahnya, karena banyak indikator yang ditawarkan membuatmu bingung. Ternyata di antara semua indikator tersebut, Supertrend menjadi salah satu yang paling simpel.
Penjelasan Indikator Supertrend
Indikator Supertrend sebenarnya tergolong indikator teknikal dan dibuat oleh Olivier Sebam. Tujuannya mempermudah para trader yang ingin mendeteksi trend. Mereka jadi tahu kapan kira-kira harus buy maupun sell.
Tidak bisa dipungkiri, jika trend menjadi hal yang krusial di dalam pasar FX. Tidak sedikit trader sukses yang mampu mengidentifikasi trend secara lebih awal. Kemudian memanfaatkannya di dalam meningkatkan potensi trading.
Pada saat mengaplikasikannya di chart, Supertrend akan menampilkan 2 pita yang memiliki warna default hijau dan merah. Nanti ada kumpulan candle yang diselimuti oleh pita hijau dan ini mengindikasikan sinyal buy. Sementara pita merah yang muncul menunjukkan bahwa waktunya sell aset.
Rumus / Kalkulasi Indikator Supertrend
Sebenarnya mempelajari dan mengalkulasinya cukup rumit. Bagi trader yang lemah di bidang Matematika, kamu tidak harus menghabiskan waktumu belajar rumus Supertrend. Hanya dengan 2 langkah ini, kamu akan tahu seperti apa rumus perhitungannya.
Langkah 1
Kamu harus mengalkulasi pita atas. hal tersebut penting dilakukan dulu dengan cara menambahkan highest price serta lowest price. Kemudian kamu bisa membaginya dengan 2. Selanjutnya tambahkan kelipatan dari AT atau Average True Range serta multiplier. ATR sendiri yaitu indikator yang sring dipakai di dalam mengetahui volatilitas di market FX.
Langkah 2
Lakukan penghitungan pitah bawah. Caranya yaitu menambahkan highest price dan lowest price. Kemudian membaginya dengan 2. Lalu kurangi hasilnya menggunakan multiplier lalu kalikan dengan ATR.
Cara Mengatur Indikator Supertrend
Sebelum menerapkan Supertrend, trader perlu menerapkan beberapa setting. Pada pengaturan default, ATR yang nanti akan kamu gunakan yaitu 10 hari. Di sini kamu bisa mengutak-atik dengan menyesuaikan kebutuhan atau aktivitas trading.
Kemudian pengaturan multiplier umumnya 3 serta bisa kamu sesuaikan terhadap jangka waktu strategi trading yang kamu terapkan. Hal penting lainnya untuk kamu kustomisasi yaitu metode kalkulasi ATR dan tampilan sinyal buy-sell dan highlighter. Warna pada Supertrend Indikator bisa kamu ganti sesuka hati.
Cara Mengaplikasikan Indikator Supertrend
Menggunakan Supertrend Indikator sebenarnya sangat mudah. Akan tetapi, kamu juga harus paham bahwa kamu mesti ada di market trading FX dan tidak ranging. Alasannya karena pada ranging market memang tidak ideal untuk diterapkan indikator ini.
Alasannya karena sinyal yang kamu peroleh nanti fake alias palsu. Pada saat kamu telah memasang Supertrend, perhatikan warna serta rekomendasinya. Ketika muncul instruksi untuk “Buy”, yang harus kamu lakukan yaitu membeli aset. Ketika yang muncul “Sell”, maka kamu harus menjual asetmu.
Meskipun demikian, sangat disarankan agar ikut menggunakan indikator yang lain di dalam mengonfirmasi maupun meningkatkan akurasi entry signal. Tidak kalah penting, trader juga mesti menerapkan analisis multi time frame. Tujuannya agar sinyal yang kamu dapatkan semakin valid.
Akhir KataJadi seperti itu pembahasan tentang indikator Supertrend. Sebuah indikator yang sebenarnya sangat mudah penerapannya, termasuk oleh newbie trader. Meskipun kamu perlu paham rumus, cara mengatur, serta pengaplikasiannya. Semoga bermanfaat.