Mendeteksi Tren dengan Parabolic Curve

tren parabolic curve

Parabolic Curve merupakan garis lengkung dan bentuknya menyesuaikan formasi candlestick. Ini terjadi di saat harga menurun atau naik secara cepat. Pola tersebut memang terlihat seperti lengkungan serta hampir sama dengan parabola.

Parabolic Curve dapat ditemukan saat kondisi pasar panic-selling maupun panic-buying. Bagi yang tertarik mengaplikaasikannya, tips berikut akan sangat bermanfaat.

Tips untuk Lewat Parabolic Curve

Beberapa langkah yang bisa diterapkan ketika kamu ingin menggunakan Parabolic Curve yaitu:

  • Silakan mengemuka pair currency maupun aset lain dengan tren movement relatif dinamis maupun kencang. Silakan melihat mana pergerakan harga dengan dinamika yang sudut kemiringannya sama atau bahkan melebih 45 derajat menuju salah satu arah serta berjenjang layaknya anak tangga
  • Mulailah menggambarkan curva line dengan trading tool. Biasanya platform trading sudah menghadirkan Parabolic Curve tools secara built-in
  • Selanjutnya, perhatikan price movement lewat candlestick. Saat badan candlestick ternyata melewati garis lengkung, menandakan harga berbalik arah dari tren yang sebelumnya
  • Mulailah membuka posisi berdasarkan money management. Pasca kamu melihat sinyal trading, maka kamu dapat membuka posisi dengan memperhatikan aturan dasar. Misalnya persentase modal maupun rasio dari risk/reward sehingga risiko pada setiap posisi masih under control

Ketika trader mengaplikasikan poin-poin di atas secara tepat dan disiplin, peluang mereka untuk memperoleh keuntungan pun terbuka lebar. Meskipun kadang sinyal yang muncul malah meleset dan bahkan tren dapat berubah secara tiba-tiba, kamu tetap memperoleh cuan. Dengan catatan, money management bisa diterapkan dengan konsisten serta bertanggung jawab.

Dalam korelasinya terhadap rencana perdagangan valas, para pelaku pasar perlu menyadari beberapa poin ini:

  1. Mengenali Tujuan Trading

Informasi ini sifatnya pribadi karena memang kembali lagi ke tujuan masing-masing setiap trader. Misalnya kamu ingin memperoleh keuntungan rutin setiap minggu sebesar 500 ribu. Maka kamu berusaha semaksimal mungkin dan terus bersemangat untuk memperoleh keuntungan tersebut.

  1. Tentukan Sistem Trading

Setelah tujuan yang dimiliki jelas, waktunya kamu memikirkan sistem trading yang akan diterapkan. Kamu mesti paham timing masuk maupun keluar market FX. Tidak kalah penting, pahami titik stop loss, bangun money Management secara solid, tentukan batas risiko, dan lain-lain.

  1. Pilih Berapa Lama Penerapan Rencana Trading

Tips lain yang juga krusial adalah seorang trader perlu membuat batasan terkait kapan rencana perdagangan FX tersebut diterapkan. Acuan yang bisa digunakan yaitu harian, mingguan, bahkan bulanan. 

Penentuan tersebut bergantung pada banyak faktor. Contohnya kompetensi, kekuatan modal, maupun ketersediaan waktu. Umumnya seorang trader pemula akan meminta pertimbangan orang lain yang berpengalaman. Jika kamu baru di dunia trading dan bingung memilih berapa lama rencana trading-mu, bisa berkonsultasi dengan teman atau orang lain yang terpercaya.

  1. Tentukan Waktu Trading

Ini adalah poin penting yang harus ditentukan di awal. Misalnya kamu ingin melakukan perdagangan pada sesi Eropa. Kemudian kamu juga memikirkan dari jam berapa sampai jam berapa kamu akan trading FX.

Memang tak ada patokan khusus terkait pemilihan waktu tersebut. Hal tersebut murni berdasarkan kesiapan para trader serta sisi waktu. Jadi aktivitas trading di luar tetap dijalankan dengan lancar.

  1. Evaluasi

Selalu belajar dari kesalahan yang dialami dan jangan mudah terpuruk. Bagaimana pun, kamu butuh semangat agar trading yang kamu lakukan bisa sepenuh hati. Tetap berusaha berpikir jernih dan bijak dalam menghadapi sesuatu sehingga perlahan jam terbangmu semakin tinggi. Alhasil, kamu akan menjadi trader yang diakui karena pengalaman dan ketenangan yang dimiliki.